Labura, tekab86.com,- Warga Dusun III Desa Bangun Rejo Kecamatan NA IX X Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) digegerkan dengan peristiwa sadis dimana seorang ibu kandung berinisial YW (35) tega membacok darah dagingnya sendiri berjenis kelamin laki-laki yang masih berusia 18 Hari Senin 23 September 2024, sekitar pukul 09.30 WIB.
Suami pelaku menerima informasi dari mertuanya bahwa anaknya telah meninggal dibunuh oleh isterinya sendiri dengan menebas leher korban dengan parang dan kampak.
Jadi mertua korban yang rumahnya tidak jauh dari TKP mengabarkan kepada suami pelaku bahwa anaknya yang baru berusia 18 Hari telah di bunuh oleh isterinya sendiri dengan cara yang sadis. Mendapatkan kabar tersebut, ayah korban langsung pulang ke rumah dan melihat kondisi anaknya sudah meninggal dunia dengan mengenaskan sementara pelaku yang merupakan ibu kandung korban tengah berada di dalam kamar dalam keadaan menangis.
Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung memberikan informasi tersebut kepada Kepala Desa Bangun Rejo yang diteruskan ke pihak Puskesmas dan Polsek NA IX – X dan selang beberapa lama, personel Polsek NA IX – X tiba di lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP, ujar salah seorang warga setempat.
Sementara itu menurut keterangan beberapa sumber bahwa pelaku yang masih defresi masih di jaga ketat pihak kepolisian dan korban langsung dibawa ke Puskesmas Kampung Pajak dan diteruskan di bawa ke RSU Rantau Prapat guna untuk keperluan Visum Et Refertum sebagai bahan untuk penyelidikan.
“Diduga pelaku mengalami defresi (Baby Blus) sehingga tega membunuh anak kandungnya yang masih berusia 18 Hari dan diduga adanya permasalahan lain yang memicu pelaku membunuh anak yang baru dilahirkannya dengan kondisi leher hampir putus” jelas salah seorang personel Polisi di lokasi.
Pelaku saat ini sudah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut terkait psikologis kejiwaan.
Kasus ini mengundang duka mendalam bagi masyarakat sekitar dan menjadi peringatan bagi semua pihak untuk selalu peka terhadap kondisi psikologis individu dilingkungan, terutama bagi para ibu yang baru melahirkan.
(Fitriadi)